Thursday 8 September 2016

Makalah Psikologi Sosial | Berpikir Kritis Dan Kreatif



BAB I
PENDAHULUAN

A.        Latar Belakang Masalah
Berpikir kritis tidak sama dengan mengakumulasi informasi. Seseorang dengan daya ingat baik dan memiliki banyak fakta tidak berarti seseorang pemikir kritis. Seorang pemikir kritis mampu menyimpulkan dari apa yang diketahuinya, dan mengetahui cara memanfaatkan informasi untuk memecahkan masalah dan mencari sumber-sumber informasi yang relevan untuk dirinya.
Berpikir kritis tidak sama dengan sikap argumentatif atau mengecam orang lain, berpikir krtitis bersifat netral, objectif tidak bias. Meskipun berpikir kritis dapat digunakan untuk menunjukan kekeliruan atau alasan-alasan yang buruk. Pemikir kritis mampu melakukan introspeksi tentang kemungkinan bias dalam alasan yang dikemukakannya.
B.        Rumusan Masalah
1.       Apa yang di maksud dengan berpikir Kreatif ?
2.       Apa yang di maksud kreativ dalam psikologi?
3.       Apa yang dimaksud dengan berpikir Kritis ?
4.       Apa yang dimaksud dengan Kritis dalam Psikologi?
C.        Manfaat dan Tujuan
1.       Mengetahui tentang berpikir Kreativ!
2.       Mengetahui Kreativitas dalam Psikologi!
3.       Mengetahui tentang Berpikir Kritis!
4.       Mengetahui Kritis dalam Psikologi!



BAB II PEMBAHASAN
BERPIKIR KREATIF DAN KRITIS

A.        Kajian Berpikir Kreatif

-          Cara berpikir kreatif adalah cara berpikir yang dipenuhi dengan ide atau gagasan dalam mengembangkan daya imajinasi.
-          Berpikir kreatif adalah kemampan mendayagunakan  potensi yang dimiliki yang muncul dari berbagai keadaan.

B.        Hambatan Dalam Berpikir kreatif
Menurut psikolog Robert W. Olson, hambatan-hambatan seseorang  untuk menjadi kreatif antara lain:
a.       Kebiasaan: kebiasaan dalam melaksanakan pekerjaan yang sama dengan cara yang sama
b.      Waktu: kesibukan sering dijadikan alasan untuk tidak kreatif, padahal setiap orang, baik yang kreatif sekalipun mempunyai waktu yang sama 1    hari     24 jam
c.        Dibanjiri masalah: Hidup tidak terlepas dari yang namanya masalah, Tetapi jika kita mempu menentukan skla prioritas, maka kita dapat memandang semua masalah sebagai tantangan kreatif.
d.      Tidak ada masalah: Kita adalah makhluk pemecah masalah yang terus-menerus menghadapi dan memecahkan sejumlah masalah. Jika masalah kita dipecahkan secara otomatis atau menurut kebiasaan,kita tidak akan pernah mempunyai masalah.
e.      takut gagal: kegagalan manusia dalam berusaha dapat berbentuk pengasingan, kritik, kehilangan waktu,  kehilangan pendapatan, kecelakaan. Akan tetapi, lebih baik gagal dari pada tidak pernah mencoba.
f.        Kebutuhan akan sebuah jawaban sekarang: Manusia tidak mau mengalami  kesulitan karena tidak memiliki  jawaban langsung. Jadi ketika  masalah dikemukakan, kita secara langsung memberikan pemecahan.
g.       Kurang memperluas wawasan: Setiap orang harus terus belajar mengembangkan  diri, memperluas wawasan dengan menbaca dan praktik.
h.      takut bersenang-senang: Manusia sering tidak sadar bahwa rileks, bergembira, dan santai merupakan aspek-aspek penting dari proses pemecahan masalah secara kreatif, sedangkan situasi tegang dan stres akan menumpulkan kreativitas seseorang.
Dibutuhkan ide-ide dan gagasan yang fleksibel: Setiap gagasan dan ide baru dan segar akan selalu merangsang   kreativitas seseorang, akan tetapi  ide pemecahan masalah di suatu tempat belum tentu tepat diberlakukan   ditempat lain.

C.    Kajian Psikologi tentang Kreativitas

                Secara konvensional Kreativitas didefinisikan dengan pendekatan yaitu pendekatan:
 – pribadi yang kreatif
 – proses kreatif
 – dan produk kreatif.
          Kemudian timbul pandangan baru yang menyatakan bahwa pendekatan Pendorong  juga penting untuk memahami Kreativitas.

Pribadi yang kreatif

Menurut Hullbeck (1945 dalam Heru Basuki 2005) pribadi kreatif didefinisikan sebagai “Creative action is an imposing ofe one’s own whole personality on the environment in a unique and characteristic way”. Tindakan kreatif mucul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungannya.

Proses yang Kreatif
          -     Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru (Hurlock 1978).
-     Proses kreatif sebagai “munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tumbuh dari keunikan individu di satu pihak, dan dari kejadian, orang-orang, dan keadaan hidupnya dilain pihak” (Rogers, 1982)
Penekanan pada : – aspek baru dari produk kreatif yang dihasilkan
Torrance (1979) menekankan adanya ketekunan, keuletan, kerja keras, jadi jangan tergantung timbulnya inspirasi.
Torrance (1955, 1988) Kreativitas didefinisikan sebagai proses yang menyerupai langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu:
a.            Memahami adanya kesulitan, masalah kesenjangan informasi, elemen yang hilang, sesuatu yang menyimpang (askew).
b.            Memperkirakan dan merumuskan hipotesis tentang perbedaan-perbedaan.
c.             Menilai dan mengetes perkiraan (guesses) dan hipotesis
d.            Memperbaiki dan mengetes kembali
e.            Mengkomunikasikan hasil.
Definisi Torrance tersebut bersifat unik karena meliputi seluruh langkah-langkah kreatif mulai dari menemukan masalah sampai dengan menyampaikan hasil.
Produk yang kreatif
Definisi yang terfokus pada produk kreatif menekankan unsur orisinalitas, kebaruan, kebermaknaan.
Definisi yang menekankan kebaruan seperti dikemukakan (Baron, 1969 dalam Davis 1993: 47) “Creativity may be defined, quite simply, as the ability to bring something into existence”. “Kreativitas dapat didefinisikan sangat sederhana sebagai kemampuan menciptakan sesuatu yang baru”.
Sedang yang menekankan pada orisinalitas, misalnya pernyataan Mason (1960) sebagai berikut: “Creativeness in the best senseof word, requires two things: an original concept, or “idea”, and benefit someone”. “Kreativitas dalam pemahaman yang paling baik mempersyaratkan dua hal: suatu konsep atau ide yang orisinal dan suatu keuntungan bagi seseorang.
Dan definisi yang menekankan pada kebermaknaan dikemukakan oleh Haefle (1962), sebagai berikut: “Creativity is defineed as the ability to make new combination of social worth”. Kreativitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan membuat kombinasi baru yang bermakna sosial.
D.   Berpikir Kritis
berpikir kritis adalah sebuah kemampuan berpikir dalam menilai sebuah informasi sebelum ia menjadi pikiran dan tersimpan menjadi memori. Seorang pemikir kritis diharapkan mampu untuk menyimpulkan informasi yang diketahuinya setelah sebelumnya ia mengurai informasi tersebut berupa peristiwa, berita, dan pikiran yang semula utuh, lalu menjadi satuan-satuan kecil, kategori-kategori, kelompok-kelompok, serta memahami detil dari satuan, kategori, atau kelompok tersebut. Mengetahui cara memanfaatkan informasi untuk memecahkan masalah, dan mencari sumber-sumber informasi yang relevan untuk dirinya.
o   Merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis asumsi dan melakukan penelitian ilmiah.
o   Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpendapat dengan cara yang terorganisasi.
o   Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis bobot pendapat pribadi dan pendapat orang lain.
Berpikir kreatif adalah kegiatan mental yang memupuk ide-ide asli dan pemahaman-pemahaman baru
E.    Psikologi Kritis  (critical of psycology)
Psikologi kritis adalah sebuah perspektif tentang psikologi yang menarik ekstensif pada teori kritis. Psikologi kritis tantangan psikologi utama dan upaya untuk menerapkan pemahaman psikologis dengan cara yang lebih progresif, sering melihat ke arah perubahan sosial sebagai sarana untuk mencegah dan mengobati psikopatologi.          
Salah satu kritik utama psikologi kritis terhadap psikologi konvensional adalah bahwa ia gagal untuk mempertimbangkan atau sengaja mengabaikan cara perbedaan kekuasaan antara kelas sosial dan kelompok-kelompok dapat mempengaruhi mental dan fisik kesejahteraan individu atau kelompok orang. Hal ini dilakukan, sebagian, karena cenderung menjelaskan perilaku pada tingkat individu.



BAB III
PENUTUP

A.        Kesimpulan
1.         Berpikir Kreatif adalah
-          Cara berpikir kreatif adalah cara berpikir yang dipenuhi dengan ide atau gagasan dalam mengembangkan daya imajinasi.
-          Berpikir kreatif adalah kemampan mendayagunakan  potensi yang dimiliki yang muncul dari berbagai keadaan.

2.         Kreatif dalam Psikologi adalah
Secara konvensional Kreativitas didefinisikan dengan pendekatan yaitu pendekatan:
 – pribadi yang kreatif
 – proses kreatif
 – dan produk kreatif.
          Kemudian timbul pandangan baru yang menyatakan bahwa pendekatan Pendorong  juga penting untuk memahami Kreativitas.

3.         Berpikir Kritis adalah
berpikir kritis adalah sebuah kemampuan berpikir dalam menilai sebuah informasi sebelum ia menjadi pikiran dan tersimpan menjadi memori.
4.         Psikologi Tentang Kritis
Psikologi kritis adalah sebuah perspektif tentang psikologi yang menarik ekstensif pada teori kritis. Psikologi kritis tantangan psikologi utama dan upaya untuk menerapkan pemahaman psikologis dengan cara yang lebih progresif, sering melihat ke arah perubahan sosial sebagai sarana untuk mencegah dan mengobati psikopatologi.               


No comments:

Post a Comment