BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Berpikir
kritis tidak sama dengan mengakumulasi informasi. Seseorang dengan daya ingat
baik dan memiliki banyak fakta tidak berarti seseorang pemikir kritis. Seorang
pemikir kritis mampu menyimpulkan dari apa yang diketahuinya, dan mengetahui
cara memanfaatkan informasi untuk memecahkan masalah dan mencari sumber-sumber
informasi yang relevan untuk dirinya.
Berpikir
kritis tidak sama dengan sikap argumentatif atau mengecam orang lain, berpikir
krtitis bersifat netral, objectif tidak bias. Meskipun berpikir kritis dapat
digunakan untuk menunjukan kekeliruan atau alasan-alasan yang buruk. Pemikir
kritis mampu melakukan introspeksi tentang kemungkinan bias dalam alasan yang
dikemukakannya.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa
yang di maksud dengan berpikir Kreatif ?
2. Apa
yang di maksud kreativ dalam psikologi?
3. Apa
yang dimaksud dengan berpikir Kritis ?
4. Apa
yang dimaksud dengan Kritis dalam Psikologi?
C.
Manfaat dan Tujuan
1. Mengetahui
tentang berpikir Kreativ!
2. Mengetahui
Kreativitas dalam Psikologi!
3. Mengetahui
tentang Berpikir Kritis!
4. Mengetahui
Kritis dalam Psikologi!
BAB II
PEMBAHASAN
BERPIKIR
KREATIF DAN KRITIS
A.
Kajian Berpikir Kreatif
-
Cara berpikir
kreatif adalah cara berpikir yang dipenuhi dengan ide atau gagasan dalam
mengembangkan daya imajinasi.
-
Berpikir
kreatif adalah kemampan mendayagunakan potensi yang dimiliki yang muncul
dari berbagai keadaan.
B.
Hambatan Dalam Berpikir kreatif
Menurut psikolog Robert W. Olson, hambatan-hambatan
seseorang untuk menjadi kreatif antara lain:
a.
Kebiasaan:
kebiasaan dalam melaksanakan pekerjaan yang sama dengan cara yang sama
b.
Waktu:
kesibukan sering dijadikan alasan untuk tidak kreatif, padahal setiap orang,
baik yang kreatif sekalipun mempunyai waktu yang sama 1
hari 24 jam
c.
Dibanjiri masalah: Hidup tidak terlepas dari
yang namanya masalah, Tetapi jika kita mempu menentukan skla prioritas, maka
kita dapat memandang semua masalah sebagai tantangan kreatif.
d.
Tidak ada
masalah: Kita adalah makhluk pemecah masalah yang terus-menerus menghadapi dan
memecahkan sejumlah masalah. Jika masalah kita dipecahkan secara otomatis atau
menurut kebiasaan,kita tidak akan pernah mempunyai masalah.
e.
takut gagal:
kegagalan manusia dalam berusaha dapat berbentuk pengasingan, kritik,
kehilangan waktu, kehilangan pendapatan,
kecelakaan. Akan tetapi, lebih baik gagal dari pada tidak pernah mencoba.
f.
Kebutuhan
akan sebuah jawaban sekarang: Manusia tidak mau mengalami kesulitan
karena tidak memiliki jawaban langsung. Jadi ketika masalah
dikemukakan, kita secara langsung memberikan pemecahan.
g.
Kurang
memperluas wawasan: Setiap orang harus terus belajar mengembangkan diri,
memperluas wawasan dengan menbaca dan praktik.
h.
takut
bersenang-senang: Manusia sering tidak sadar bahwa rileks, bergembira, dan
santai merupakan aspek-aspek penting dari proses pemecahan masalah secara
kreatif, sedangkan situasi tegang dan stres akan menumpulkan kreativitas
seseorang.
Dibutuhkan
ide-ide dan gagasan yang fleksibel: Setiap gagasan dan ide baru dan segar akan
selalu merangsang kreativitas
seseorang, akan tetapi ide pemecahan masalah di suatu tempat belum tentu
tepat diberlakukan ditempat lain.
C.
Kajian Psikologi tentang Kreativitas
Secara
konvensional Kreativitas didefinisikan dengan pendekatan yaitu pendekatan:
– pribadi yang kreatif
– proses kreatif
– dan produk kreatif.
Kemudian timbul pandangan baru yang
menyatakan bahwa pendekatan Pendorong
juga penting untuk memahami Kreativitas.
Pribadi yang kreatif
Menurut Hullbeck (1945 dalam Heru Basuki 2005) pribadi kreatif
didefinisikan sebagai “Creative action is an imposing ofe one’s own whole personality on
the environment in a unique and characteristic way”. Tindakan
kreatif mucul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Proses
yang Kreatif
-
Kreativitas adalah suatu proses yang menghasilkan sesuatu
yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau
susunan yang baru (Hurlock 1978).
-
Proses kreatif sebagai “munculnya dalam tindakan suatu produk baru yang tumbuh
dari keunikan individu di satu pihak, dan dari kejadian, orang-orang, dan
keadaan hidupnya dilain pihak” (Rogers, 1982)
Penekanan pada : – aspek baru dari produk kreatif yang dihasilkan
Torrance (1979) menekankan adanya ketekunan, keuletan, kerja
keras, jadi jangan tergantung timbulnya inspirasi.
Torrance (1955, 1988) Kreativitas didefinisikan sebagai proses
yang menyerupai langkah-langkah dalam metode ilmiah, yaitu:
a. Memahami adanya
kesulitan, masalah kesenjangan informasi, elemen yang hilang, sesuatu yang
menyimpang (askew).
b. Memperkirakan
dan merumuskan hipotesis tentang perbedaan-perbedaan.
c. Menilai dan
mengetes perkiraan (guesses) dan hipotesis
d. Memperbaiki dan
mengetes kembali
e. Mengkomunikasikan
hasil.
Definisi
Torrance tersebut bersifat unik karena meliputi seluruh langkah-langkah kreatif
mulai dari menemukan masalah sampai dengan menyampaikan hasil.
Produk
yang kreatif
Definisi yang terfokus pada produk
kreatif menekankan unsur orisinalitas, kebaruan, kebermaknaan.
Definisi yang menekankan kebaruan seperti dikemukakan (Baron, 1969
dalam Davis 1993: 47) “Creativity may be defined, quite simply, as the ability to bring
something into existence”. “Kreativitas dapat didefinisikan sangat
sederhana sebagai kemampuan menciptakan sesuatu yang baru”.
Sedang yang menekankan pada orisinalitas, misalnya pernyataan
Mason (1960) sebagai berikut: “Creativeness in the best senseof word, requires two things: an
original concept, or “idea”, and benefit someone”. “Kreativitas
dalam pemahaman yang paling baik mempersyaratkan dua hal: suatu konsep atau ide
yang orisinal dan suatu keuntungan bagi seseorang.
Dan definisi yang menekankan pada kebermaknaan
dikemukakan oleh Haefle (1962), sebagai berikut: “Creativity is defineed as the
ability to make new combination of social worth”. Kreativitas dapat
didefinisikan sebagai kemampuan membuat kombinasi baru yang bermakna sosial.
D. Berpikir
Kritis
berpikir
kritis adalah sebuah kemampuan berpikir dalam menilai sebuah informasi sebelum
ia menjadi pikiran dan tersimpan menjadi memori. Seorang pemikir kritis
diharapkan mampu untuk menyimpulkan informasi yang diketahuinya setelah
sebelumnya ia mengurai informasi tersebut berupa peristiwa, berita, dan pikiran
yang semula utuh, lalu menjadi satuan-satuan kecil, kategori-kategori,
kelompok-kelompok, serta memahami detil dari satuan, kategori, atau kelompok
tersebut. Mengetahui cara memanfaatkan informasi untuk memecahkan masalah, dan
mencari sumber-sumber informasi yang relevan untuk dirinya.
o
Merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam
kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk,
menganalisis asumsi dan melakukan penelitian ilmiah.
o
Berpikir kritis adalah kemampuan untuk berpendapat dengan cara yang
terorganisasi.
o
Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis
bobot pendapat pribadi dan pendapat orang lain.
Berpikir kreatif adalah kegiatan mental yang memupuk
ide-ide asli dan pemahaman-pemahaman baru
E. Psikologi Kritis (critical of psycology)
Psikologi kritis adalah
sebuah perspektif tentang psikologi
yang menarik ekstensif pada
teori kritis. Psikologi kritis tantangan psikologi
utama dan upaya untuk
menerapkan pemahaman psikologis
dengan cara yang lebih progresif,
sering melihat ke arah perubahan sosial sebagai sarana untuk mencegah dan mengobati psikopatologi.
Salah satu kritik utama
psikologi kritis terhadap
psikologi konvensional adalah bahwa ia gagal untuk mempertimbangkan
atau sengaja mengabaikan cara perbedaan kekuasaan
antara kelas sosial dan
kelompok-kelompok dapat mempengaruhi
mental dan fisik kesejahteraan individu atau kelompok orang. Hal ini dilakukan, sebagian,
karena cenderung menjelaskan perilaku
pada tingkat individu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Berpikir
Kreatif adalah
-
Cara berpikir
kreatif adalah cara berpikir yang dipenuhi dengan ide atau gagasan dalam
mengembangkan daya imajinasi.
-
Berpikir
kreatif adalah kemampan mendayagunakan potensi yang dimiliki yang muncul
dari berbagai keadaan.
2.
Kreatif dalam Psikologi adalah
Secara
konvensional Kreativitas didefinisikan dengan pendekatan yaitu pendekatan:
– pribadi yang kreatif
– proses kreatif
– dan produk kreatif.
Kemudian timbul
pandangan baru yang menyatakan bahwa pendekatan Pendorong juga penting untuk memahami Kreativitas.
3.
Berpikir Kritis adalah
berpikir
kritis adalah sebuah kemampuan berpikir dalam menilai sebuah informasi sebelum
ia menjadi pikiran dan tersimpan menjadi memori.
4.
Psikologi Tentang Kritis
Psikologi kritis adalah sebuah perspektif tentang psikologi yang menarik ekstensif pada teori
kritis. Psikologi kritis tantangan psikologi utama
dan upaya untuk menerapkan pemahaman psikologis dengan
cara yang lebih progresif, sering
melihat ke arah perubahan sosial sebagai sarana untuk mencegah dan mengobati psikopatologi.
No comments:
Post a Comment